Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu Wamaghfirah.
Pasti semua tahu yang namanya "ember". Sudah jelas bentuk dan fungsinya. Ember itu sebuah wadah untuk menimba atau mengangkut air. Sama halnya dengan ember, hati manusia juga sebuah wadah.
Wadah untuk merasakan segala sesuatu. Mulai dari hal paling sederhana sampai hal paling rumit sekali pun. Nah, apa hubungannya ember dengan hati ? Karena benda-benda itu punya materi untuk diwadahi, fungsinya hampir sama tapi materi yang diangkut berbeda. Lihatlah di sekitar tempat tinggalmu, adakah ember yang tidak berisi air atau kita sering menyebutnya "ember kosong".
Sebenarnya kita kurang tepat mendefinisikannya. Ember yang ada di bumi yang kita katakan kosong sebenarnya berisi. Yup, benar. Ember berisi udara yang tidak bisa kita lihat dengan kasat mata.
Sama halnya dengan hati, hati itu tidak pernah kosong, dia juga mengangkut materi yaitu cinta. Cintalah yang membuat hati hidup. Cinta dari Allah kepada manusia dan sebaliknya. Sama dengan ember yang sedang mengangkut udara.
Poin pentingnya adalah ember yang berisi udara akan lebih ringan diangkat. Sama seperti hati yang berisi cinta kepada Allah. Nah ketika hati kita mencintai selain Allah, misalnya hal-hal yang ada di dunia. Sama dengan mengisi ember dengan air. Dalam ember sekarang ada dua materi yaitu udara dan air. Sekarang ember menjadi lebih berat untuk diangkat apalagi kalau isinya penuh. Dan semakin penuh dengan air, ember akan mudah pecah bila terjatuh. Pasti paham. Yup, Begitu pula dengan hati manusia ketika mencintai apa-apa yang ada di dunia. Semakin berlebihan kita mencintai yang ada di dunia, semakin berat hati kita untuk dibawa menuju Allah. Bahkan ketika kita tidak kuat membawanya, dia bisa jatuh dan pecah.
Poin pentingnya adalah ember yang berisi udara akan lebih ringan diangkat. Sama seperti hati yang berisi cinta kepada Allah. Nah ketika hati kita mencintai selain Allah, misalnya hal-hal yang ada di dunia. Sama dengan mengisi ember dengan air. Dalam ember sekarang ada dua materi yaitu udara dan air. Sekarang ember menjadi lebih berat untuk diangkat apalagi kalau isinya penuh. Dan semakin penuh dengan air, ember akan mudah pecah bila terjatuh. Pasti paham. Yup, Begitu pula dengan hati manusia ketika mencintai apa-apa yang ada di dunia. Semakin berlebihan kita mencintai yang ada di dunia, semakin berat hati kita untuk dibawa menuju Allah. Bahkan ketika kita tidak kuat membawanya, dia bisa jatuh dan pecah.
Maka dari itu berhati-hatilah membawa ember, eh maksudnya hati.
Penuhilah ruangnya untuk cinta pada Allah, sehingga kita bisa menggunakannya terus-menerus untuk mengangkut cinta yang lain yang tidak berlebihan.
Tapi hati tidak sesempit ember, dia bisa menjadi sangat luas ketika menjadi hati yang berisi cinta pada Allah dan Rasul-Nya.
Allahu A'lam