Aku tidak tahu menahu soal ruang yang diciptakan Allah. Entah kenapa aku merasa ruangan ini terlalu sempit untukku. Selalu seperti itu. Padahal ada banyak ruang yang masih kosong. Tapi kenapa di ruang tempat aku melintas, selalu Allah melintaskan ruang yang sama. Apa Allah sedang mengujiku dengan ruang. Sudahlah, aku tidak harus mendapat jawabannya sekarang. Apalagi ruang yang kosong itu, kini tetap saja kosong. Dan ruangku melintas selalu saja bergulir seperti biasa. Tak peduli seberapa banyak kau memperhatikan ruang tempatku singgah. Hanya saja aku selalu menatap sudut ruang yang kau amati. Aku tidak akan menyalahkan ruangan yang diciptakan Allah ini. Ini semua sudah tergaris dalam takdirnya. Kadar keterbatasn ruang untuk kita seperti halnya ujian yang kita hadapi sehari-hari. Kemarin adalah ruang yang telah Allah lintaskan dalam waktuku. Tak perlu dipermasalahkan, karena kemarin adalah ruang kenangan yang melahirkan berbagai pengalaman. Dan hari ini adalah ruang tempatku melintas, sedang aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan ruang tempatku sedang singgah. Dan esok adalah ruang rahasia. Ada atau tiadanya ruang itu adalah kehendak-Nya. Tidak akan jadi masalah berapa banyak ruang tempat kita melintas. Karena sampai kapan pun ruang akan tetap menjadi tempat kita berada. Sebagaimana ruang yang tidak akan pernah aku tahu. Ruang milik-Nya yang tidak bisa aku pahami. Semoga Allah menuntunku menuju ruang keridhoan-Nya.
Gravitasi
Posted by :
Sandal Kecil
Sewaktu masih kecil
aku sudah bersahabat baik dengan gravitasi
Namun aku mengenal gravitasi
dengan cara yang menyakitkan
Dengan jatuh aku memahaminya
Dengan benturan aku bertegur sapa
Kala itu fisik harus terluka
Memang sakit
Tapi begitulah cara gravitasi
Aku tidak akan pernah menyalahkannya
karena gravitasi diciptakan untuk menyadarkan
semua yang ada di atasnya
harus tertarik dengannya
jatuh karenanya
Tuhan telah menciptakan gravitasi
agar aku bersyukur
ketika aku jatuh ke bawah
dan tidak menyerah
mencoba berdiri
menegakkan tubuhku yang lemah
seandainya gravitasi tidak ada
semuanya akan melayang
berhamburan di udara
tidak akan ada yang bernama keseimbangan
begitu pula aku
tak akan pernah belajar berjalan
lain halnya gravitasi ini
gravitasi yang lain
yang membangunkanku
dari sakit gravitasi bumi
bukan menarikku jatuh
tapi mengangkatku
aku beryukur atas hadirmu
tetaplah menjadi gravitasi tersendiri untukku
yang bukan membebani langkahku
tapi menuntunku pada Ridho-Nya
aku sudah bersahabat baik dengan gravitasi
Namun aku mengenal gravitasi
dengan cara yang menyakitkan
Dengan jatuh aku memahaminya
Dengan benturan aku bertegur sapa
Kala itu fisik harus terluka
Memang sakit
Tapi begitulah cara gravitasi
Aku tidak akan pernah menyalahkannya
karena gravitasi diciptakan untuk menyadarkan
semua yang ada di atasnya
harus tertarik dengannya
jatuh karenanya
Tuhan telah menciptakan gravitasi
agar aku bersyukur
ketika aku jatuh ke bawah
dan tidak menyerah
mencoba berdiri
menegakkan tubuhku yang lemah
seandainya gravitasi tidak ada
semuanya akan melayang
berhamburan di udara
tidak akan ada yang bernama keseimbangan
begitu pula aku
tak akan pernah belajar berjalan
lain halnya gravitasi ini
gravitasi yang lain
yang membangunkanku
dari sakit gravitasi bumi
bukan menarikku jatuh
tapi mengangkatku
aku beryukur atas hadirmu
tetaplah menjadi gravitasi tersendiri untukku
yang bukan membebani langkahku
tapi menuntunku pada Ridho-Nya
Monday, May 20, 2013
0
comments
Lain - lain
Posted by :
Sandal Kecil
Dan lain lain
yang lain
berlainan
hanya tak bisa melainkan
banyak hal lain yang tak bisa disebut
banyak hal lain tak bisa diungkap
karena mereka lain - lain
dari lainnya yang menilai
dari lainnya yang memandang
dari lain halnya yang mengerti
lain halnya aku
aku yang lain
atau lain lagi
jangan pernah melainkan
sesuatu yang tidak lain
mereka sama
sama saja
menganggap yang lain
kau tahu
lain halnya dengan kalian
berbeda arti lain dari yang lain
ada satu yang sama dari yang lain
Yang Berkuasa telah menciptakan
yang lain - lain
agar saling mengenal
walaupun mereka semua lain
bila menurutmu satu hal yang lain
kau anggap lain untukmu
kau hanya bisa meratap
sedih
karena semua sama
sama halnya dengan yang lain
yang menganggapku lain
Karena yang lain
tetaplah lain
dan yang memaksa sama
hanya akan mendapat lain
lain halnya aku
yang lain - lain
serahkan saja pada-Nya
karena-Nya, lain menjadi lain
atau yang sama biarlah lain
- Musafir Fajar -
Hanya Kata
Posted by :
Sandal Kecil
Kata
memang bisa diucap,
memang bisa didengar,
kata selalu punya makna
hanya saja kataku dan katamu
kata kita atau kata mereka
berupa ruang sempit
yang bisanya menyudutkan
entah berapa derajat
kata mereka jadi tak bermakna
bila kataku tak benar
atau katamu yang benar
dengar saja
kenapa kata diam
apa diam itu kata
atau hanya kata mereka
kata tak penting
makna yang benar
bila kata merubah kataku
atau kata mereka
yang bersudut kata itu
hanya satu makna
yang terulang dalam diam
dan dengar saja
andai kata bisa berkata
pasti dia benar
dalam setiap makhluk-Nya
ada kata benar
dan aku telah berkata
dengan diamku pada-Nya
biar Yang Berkuasa atas kataku
yang tak pernah punya makna
selain yang diberi petunjuk oleh-Nya
aku tak tau kataku
tapi kata-Nya selalu benar
bukan kataku
bukan katamu
apalagi mereka
- Musafir Fajar-
Musafir Fajar
Posted by :
Sandal Kecil
Melangkah...
Kaki...
Lelah...
Tabah...
Hati...
Tekad...
Niat...
Menyatu dalam ukiran jejak yang membekas
dalam bayang butiran pasir berkilauan
Entah di mana awal
di mana akhir perjalanan
yang ku tahu hanya tetap melaju di antara angin
Berilah waktu untuk sejenak tidak beranjak
tapi hati kian memekat
dalam sebuah tali rahmat
terkurung membendung nikmat
Senandung dalam perjalanan
semakin hari kian melekat
bersahabat dengan dinginnya embun pagi
berkawan dengan terbitnya matahari
syukur yang terus berganti
mungkin hanya kepastian
sedang keraguan
hanya diri sendiri yang membuat
terlampau indah diucapkan
terlalu suci bersemayam dalam nafs
dalam setiap senandung yang tiada batas
- original by wahyu illah yang pernah salah -
Pemilik Hati
Posted by :
Sandal Kecil
Melihat hujan turun dengan berdendangkan lagu
Hati kita turut berbunga
Menari dengan tarian tanpa arah
Coba untuk mencapai pelangi
Hingga terlupa bila hujan ini berhenti
Lagu ini pula akan terhenti
Namun hati kita masih bergelora
Kerana bisikan hati yang kita mulakan
Tidak terbatas sehingga kita mati
Jangan berikan hatimu itu padaku
Penjarakan ia dengan pagar rindu
Biarkan ia kosong agar kembali sunyi
Untuk berfikir tentang tujuan dan destinasi
Apabila cahaya iman itu bersemi
Ia akan sadar baik dan buruknya
Dan tahu bahwa aku adalah fitnah semata
Berikan iman pada hatimu
Lalu berikan hatimu itu padaNya
Apabila sampai waktunya
Akan kumuliakan dengan lafaz sakinah
Jangan kau serahkan hatimu
Sebelum sampai waktunya
Kelak kita tidak akan temui jalan pulang
Seperti bayang dalam air
Bila dicapai ia kan hilang
Kerana aku tidak sempurna
Dan kelemahanku adalah rasa
Bersabarlah dengan kesabaran Maryam
Jangan terpedaya dengan muslihat dunia
Sekalipun ia menjanjikan seribu bahagia
Sampai masanya ia akan musnah
Hanya meninggalkan titik hitam di dalam hati
Biar berpisah dari bersalah
Biar mati dari mengingkari
Kerana Indahnya Syurga Firdausi
Hanya untuk pemilik hati yang suci
Dan mereka yang dikehendaki Illahi
by Fairuz Abadi dengan sedikit gubahan
Subscribe to:
Posts (Atom)