Siang itu, udara memang panas. Musim yang begitu sukar ditebak. Tapi semua berjalan seperti biasanya. Di tempat biasa, di kelas biasa, di mana aku biasa mengajar. Meski semuanya biasa, hal-hal biasa inilah yang membuatku bertahan. Sepertinya aku telah menyukai tempat yang biasa itu. Salah satu hal yang membuat tidak sabar hati menunggu yaitu mengajar kelas merkurius. Sepertinya baru kemarin mereka diwisuda dari TK. Anak-anak itu begitu menyenangkan.
Mengajar bahasa Inggris di kelas satu adalah salah satu tantangan tersendiri untukku. Tidak ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan selama sesuatu itu bisa disentuh dan dilihat dengan kasat mata. Itulah hal yang diajarkan oleh ibuku. Aku hanya perlu sedikit bersabar bersama mereka. Kita hanya perlu sedikit bermain-main. Jump-clap-sit down-stand up, mereka begitu senang saat pertama kali menerima pelajaran.
Melihat mereka melompat, bertepuk tangan, membuat aku bersyukur. Mereka anak-anak yang sehat. Tidak terkecuali dengan seoarang anak yang satu ini. Sebut saja namanya Lion. Sebenarnya bukan nama asli sih. Aku menamainya begitu, karena dia amat menyukai warna Vermilion. Sewaktu aku mengajarkan mereka warna, Lion selalu bertanya, "Mister, boleh memakai merah yang ini? Boleh, itu namanya Vermilion nak." Semenjak itulah dia sering menggunakan warna itu dan menyukainya.
Sama seperti karakternya, warna vermilion itu pemberani, pemalu, emosional, tidak sabaran, cerdas, dan tentu saja bersemangat. Begitulah aku mengenalnya. Seorang siswa dari sebuah planet bernama merkurius.
0 comments: